Arab adalah salah satu dimana lagu-lagu arab sering dibawakan di indonesia yang disebut dengan lagu gambus (arabian music). Alat musik yang digunakan adalah sama dengan musik arab, akan tetapi tidak semua alat musik arab dipakai di Indonesia, hanya sebagian. Seputarmusik kali ini akan mengulas alat musik khas (tradisional) Arab yang masih eksis sampai sekarang.
1 Oud (Gitar Arab)
Oud adalah
sebangsa gitar yang dipakai di Musik Arab, memiliki 6 jenis dawai rangkap,
dawai yang dipakai adalah usus kambing atau nylon, biasanya setiap dawai
rangkap sehingga ada 12 dawai semuanya, tidak ada fret (jadi seperti biola,
papan polos, nada ditentukan dengan posisi jari seperti main biola), sedangkan
plektrum disebut dalam bahasa Arab sebagai risha
(artinya bulu). Sekarang dawai dibuat dari nylon yang dibungkus kuningan atau
tembaga) seperti dawai gitar.
Oud memiliki
suara rendah yang unik. Gambus Arab berbeda dengan yang ada di Turki, Armenia,
atau Yunani. Di Turki terdapat berbagai tala, dan berbeda dengan yang ada di
Arab. Nama lute di Eropa adalah
berasal dari Arab, yaitu al oud.
2 Qanun (Kecapi/Harpa Arab)
Qanun adalah
alat musik dawai seperti kecapi atau zither yang berasal dari Harpa Mesir, dan
dimainkan sejak Abad X, kemudian dibawa ke Eropa pada Abad XII. Arti Qanun sebenarnya
adalah Hukum.
Bentuk Qanun
adalah seperti trapesium dengan papan suara yang datar untuk 81 dawai, di mana
dibagi 3 kelompok akord. Cara memainkan adalah dengan meletakkan diatas
pangkuan atau meja, dibunyikan dengan petikan jari di mana terdapat 4 plektrum
dipasang pada ujung 4 jari (bukan jempol) setiap tangan, dawai ditumpu oleh
penunjang (brigde) pada kulit domba atau ikan yang menutupi sebagian qanun yang
segi empat (jadi suara dibuat dengan resonansi kulit domba/ikan tersebut).
Pemain juga akan membuat Maqam baru dengan tangannya, termasuk untuk modulasi.
Pemain maestro
qanun adalah: Muhammad El ‘Aqqad (Mesir), Abraham Salman (Iraq).
3 Nay (Serunai/Suling Arab)
Nay (bahasa
Parsi berarti reed atau yang dipakai untu Clarinet), atau kalau di Sumatera
disebut Serunai. Alat ini memiliki 9 sambungan, dengan 6 lubang (seperti pada
suling bambu) dan 1 lubang dibawah untuk jempol (seperti pada rekorder).
Berbagai panjang untuk setiap tala nada. Cara meniup seperti suling, untuk nada
tinggi dengan tiupan lebih. Meskipun kelihatan sangat sederhana, namun cukup
sulit, terutama kalau mau mendapat suara khusus harus berpengalaman.
Maetro nay
adalah: Bassam Saba (Lebanon).
4 Riq (Tamborin Arab)
Riq yang
dikenal di sini adalah berasal dari Arab, terutama dipakai untuk Qasidah, Musik
Melayu, maupun Dangdut, yang juga kita kenal dengan bama tambourine (di Arab
disebut sagaat. Ukuran bervariasi, kalau dalam musik Dangdut disebut kendang
dengan kulit lembu, dan suling dari bambu, namun di Arab biasanya memakai kulit
domba (banyak di sana) atau kulit ikan. Ukurannya biasanya dengan diameter 20
cm dan tinggi 8 cm, diberi krincingan tembaga sebanyak 5 pasang.
Karena kulit
domba atau ikan sangat sensitif terhadap kelembaban udara, maka sebelum main
mereka sering memanaskan di atas api lebih dahulu. Oleh sebab itu mereka sering
membawa cadangan. Sejak tahun 1980, sudah ada yang modern, dibuat dari
aluminium atau palstik, kemudian kulitnya diganti dengan plastik juga (tentunya
hal ini untuk menjaga kestabilan terhadap kelembaban udara). Malah ada rebana
yang dapat ditala seperti halnya timpani.
Maestro
rabana/riq adalah: Mohamed El ‘Arabi (Mesir), ‘Adel Shams Eddine (Mesir),
Hossam Ramzi (Mesir).
5 Buzuq (Mandolin Arab)
Kata buzuq
berasal dari Turki, pada masa prajurit Ottoman, yang berarti kepala terbakar.
Awalnya alat musik ini dibuat dari sepotong kayu tunggal yang dipotong dan
digerus, namun sekarang sudah berupa beberapa lapis kayu untuk membentukny, dan
juga putaran dawai sudah dengan mekanik seperti gitar.
Alat musik ini
mempunyai papan jari yang panjang dan dawai logam, dimainkan dengan petikan
plektrum tanduk, sekarang dari palstik. Dawai logam memberi suara yang nyaring,
baiasnya dimainkan secara tunggal dan tidak dalam kelompok pemusik Arab (band),
dan biasa dijumpai di Suriah, Lebanon, Palestina, dan Yordania, terutma dalam
hubungan dengan Musik Gypsy.